Malam itu di sudut kota Bandung. Di antara tumpukan kosan dan kontrakan Sekeloa yang semakin padat, saya dan dua sahabat teman curhat sedang membicarakan strategi bisnis untuk menguatkan ikatan secara personal dengan customer pada sebuah brand yang kami buat namanya KAMA syar’i. Agar lebih loyal, dan semakin rajin belanja gamis di toko kami. Hahaha modus banget.
Akhirnya tercetuslah acara Arisan IBUMUDA sebagai wadah bagi kami mengumpulkan para customer dan calon customer untuk saling berbagi kisah dan cerita, serta saling menguatkan. Bandung, 11 Desember 2013 saya bertemu dengan 22 orang ibumuda dari berbagai latar belakang. Ada yang memang saya kenal sebelumnya, ada yang baru kenal dan memang daftar via media sosial. Belum pernah ketemu sebelumnya.
Hari itu hari yang cukup bersejarah. Hari pertama bagi saya untuk mengenal jenis hidup yang berbeda-beda dari setiap sudut cerita para ibumuda. Sebenernya sih nama IBUMUDA sendiri hanya simbol ajaaa wkwk. Biar gemes gitu dengernya. Sekaligus rasa prihatin saya dengan konotasi ibumuda yang selalu jadi sasaran predator gakjelas di luaran sana. Mudah-mudahan ibumuda yang ini mah shaleha semua terjaga semuanya yaaa Aamiin.
Dari awal anggota IBUMUDA sangat beragam. Single, newlywed, senior, senior banget juga ada. Ibumuda yang masalahnya gitu doang dan gitu banget juga ada. Tahun pertama perjalanan komunitas ini diisi dengan saling mengenal satu sama lain terutama bagi yang baru kenal. Mulai curhat satu persatu anggotanya, dan dari sesi curhat itu lah tak terasa kami semakin dekat. Saya pribadi merasa semakin kaya akan ilmu dan rasa syukur. Bahwa ternyata ada yang hidupnya lebih menyakitkan daripada yang saya alami.
Alhamdulillah pada tanggal 21 Desember 2014 komunitas ini dikukuhkan secara resmi oleh ibu walikota Bandung, Teh Atalia Kamil. Member pun bertambah, tidak hanya di Bandung. Kota Bogor dan Jakarta pun sudah mulai ada. Tapi di tahun kedua saat itu kegiatan malah kurang terarah hehehe. Saya nya sih yang salah. Wara wiri gak jelas sebenarnya mau ngurusin apah hahaha.
Sempet mikir, apa bubarin aja yaah. Berat gini ternyata pegang komunitas heuheuheu. Tapi karena dorongan dan support dari teman-teman juga komunitas ini tetap bertahan dan masing-masing di kota nya tetap rutin mengadakan pertemuan dan menjadikan sesi arisan sebagai sesi lepas lelah dan curhat-curhatan.
Saya masih ingat doa saya di awal membuat komunitas ini. Yaitu ingin menggerakkan 1 juta ibumuda Indonesia untuk memiliki hidup bahagia dunia akhirat. Hahahaha berat emang doanya. Konsekuensinya juga beraaaat. Berkali-kali saya menghadapi konflik batin untuk komunitas ini. Terusin gak yaa. Gedein gak yaaa. Karena saya sendiri belum bener ngurus apa yang ada di rumah. Ini sok sokan mau gerakin 1 juta ibumuda. Ampuuuun 😦
Makanya pergerakan komunitas ini senyaaap sekali. Karena saya nya sendiri masih meraba-raba mau gimana dan harus digimanain buibu ini. Kejadian demi kejadian dan curhat demi curhat membuat saya memilih untuk tidak berharap banyak dan berkonsep hebat. Saya akan besarkan komunitas ini sebagai tempat yang nyaman untuk para ibu merebahkan badan. Saya ingin di komunitas ini kita berani mengakui rasa sakit dan jadi diri sendiri, sekaligus saling menguatkan. Saya ingin melalui komunitas ini kita belajar dan aware untuk tau betul siapa diri kita dan apa yang kita mau. Belajar untuk menerima dan bersyukur dengan tidak membanding-bandingkan hidup satu sama lain. Karena itu proses yang selama ini saya rasakan. Bertemu dan berbincang dengan satu ibu dan ibu lainnya. Ujiannya beda-beda dan kadang mereka hanya butuh telinga yang siap mendengar tanpa mengeluarkan judge.
Tapiii meski begitu di sini harus saling mengingatkan biar kalau memang ada luka membusuk yang selama ini kita tutup, bisa sembuh.
Allah lah tempat segala berawal dan bermuara. Apa yang terjadi di hidup ini udah Allah atur serinci mungkin. Rezeki tidak ada yang tertukar. Begitu juga dengan cobaan. Semoga dengan adanya komunitas ini, kita bisa saling menguatkan dan mengingatkan.
Jangan takut.
Jangan merasa sendiri..
IBUMUDA Indonesia ada untuk menemani 🙂
Asri Fitriasari
Founder Komunitas IBUMUDA Indonesia
2 responses to “Tentang IBUMUDA Indonesia”
[…] menemukan titik terang bentuk wajah dan tujuannya seperti apa. Udah pernah ditulis kok di sini tentang KIMI, gimana sejarahnya, harapannya, dan apa yang terjadi di dalamnya. Sekarang nulisnya KIMI gak […]
[…] Akhir bulan Oktober ini, saya memantapkan hati untuk kembali membuka registrasi keanggotaan KIMI. Apa itu KIMI? KIMI adalah singkatan dari Komunitas IBUMUDA Indonesia. Komunitas yang sudah saya bangun sejak tahun 2013. Sejarah lengkapnya seperti apa bisa dibaca di sini yaaa […]