Katanya kejadian hari ini cukup dipengaruhi oleh kejadian di masa lalu, meski tidak semuanya. Emosi hari ini, adalah hasil dari pengalaman dan trauma di masa lalu. Bagiku ini memang ada benarnya, tapi aku mencoba untuk tidak sepenuhnya menghubungkan semua kejadian masa kini dengan masa lalu. Karena capek juga sih kalau selalu dihubungkan tuh.. yang lalu, yaudahlah begitu. Beberapa kejadian yang datangnya hari ini, aku coba sikapi untuk hari ini saja. Tidak disangkutpautkan dengan masa lalu, pun tidak dijadikan kekhawatiran untuk masa yang akan datang.
Salah satunya sifat dan karakter kita sebagai dampak dari pola asuh orang tua dan care taker saat kita masih kecil. Awal tahun 2016 aku belajar banyak tentang apa itu inner child dan trauma masa lalu. Setiap kejadian yang secara emosi masih belum matang dicerna, biasanya berdampak pada sikap kita menyikapi suatu masalah. Bener sih… Tapi untuk kali ini, aku sedang belajar untuk menyikapi fakta masa kini tanpa harus lihat apakah ini efek dari pola asuh atau trauma masa lalu.
Contohnya gimana Chi? Misal nih, aku itu peduli banget sama anggapan orang. Mungkin ada efek dari pola asuh Mama Papa yang lebih senang memberikan kritik dan masukan daripada apresiasi dan memuji saat kecil dulu, jadinya aku dikit-dikit insecure dan takut salah. Craving for validation kesana kemari untuk ini dan itu. Oyaa disclaimer dulu, kalau aku pribadi memandang pola asuh orang tua bukan tentang benar dan salah, tapi aku melihatnya bahwa itu adalah cara yang menurut mereka baik dan benar saat itu, gaada orang tua yang dengan sengaja ingin menbuat anaknya rusak dan tidak bahagia, gaada, jadi yaa kita harus belajar menerima dan memahaminya yaaa (nah ini prosesnya memang gak mudah, tapi untuk kali ini coba diiyain aja dulu yaa, lain postingan kita bahas lebih detail). Butuh waktu buat aku memahami, menerima, dan memaafkan apa yang terjadi pada masa kecil yang tidak aku dapat dan mengakibatkan kerewelan di usia dewasa. Tapi pun setelah proses itu aku lalui (proses menerima dan memaafkan), kok aku masih aja yaaa worry sama anggapan orang lain? Oh kayaknya sih, ini emang aku nya aja yang bebal, gak mau move on dari anak kecil ke kehidupan dewasa, bukan sepenuhnya karena pola asuh. Oh kayaknya sih, ini emang aku nya aja yang gamau belajar dan bertumbuh jadi sosok baru, belum mau melepaskan lukanya itu sendiri. Belum mau masuk kolam yang lebih luas dan dalam. Belum mau beranjak ke musim hidup yang berbeda, bukan sepenuhnya karena pola asuh. Ya ngeyel aja simple nya mah.
Mengenali dan mempelajari apa yang terjadi di masa kecil dan masa lalu itu penting, tapi jangan juga kemudian selalu dijadikan alasan untuk membenarkan sikap tidak dewasa kita saat ini. Udah kali yaaah bahas-bahas pola asuh nya, kita sebagai manusia dewasa punya kemampuan lebih untuk memilih bersikap lebih bijak lagi. Terkait contoh tadi misalnya, yang mudah insecure dan worry sama anggapan orang lain, kita bisa loh berlatih untuk meng-upgrade sikap tersebut menjadi ramah pada input dari luar tanpa harus membuat mental state kita mudah berubah. Tidak mudah, makanya harus banyak latihan, harus banyak belajar.
Aku biasanya kalau udah kerasa rungsing dan ruwet gak jelas, aku terbiasa merenungkan lalu menuliskan kekurangan dan penyakit hati apa saja yang sedang menyerang dan gentayangan di hati dan pikiran, kemudian, tanpa melibatkan apa yang terjadi di masa lalu, langsung aku ganti sikap itu dengan sikap yang lebih baik dan lebih bernilai dari yang dikeluhkan sebelumnya. Lebih baik memang ketika proses mempelajari, memahami, dan memaafkan masa lalu sudah kita tempuh.. tapi gak salah juga kok untuk sejenak menutup mata dengan apa yang terjadi di masa kecil dan masa lalu, dan bersungguh-sungguh menyelesaikan apa yang terjadi di masa sekarang.
Emmm mudah-mudahan ketangkap yah maksud tulisanku ini hihihi. Agak belibet sih jelasinnya, cuma poinnya adalah… jangan karena kita ditumbuhkembangkan dari perjalanan kurang nyaman saat masa kecil dan masa lalu, kita jadi mudah menghubungkan kesalahan dan kesulitan kita saat ini. Karena tidak semua harus saling berkaitan. Ada kalanya masalah yang datang, ia berdiri sendiri dan hanya butuh kebijaksanaan manusia dewasa untuk menyelesaikannya segera, tanpa bumbu drama.
Begitu…
Day 6 #60hari33Asrifit