Banyak sekali highlight pembelajaran yang aku dapat sepanjang tahun 2022 ini. Tapi yang paling highlight dari segala highlight adalah tentang bagaimana aku mau menerima diri sendiri, tanpa apapun yang melekat dan mengikat pada diriku. Seapa adanya aku. Ketika tanpa siapa-siapa, ketika tanpa ada apa-apanya.
Beraaaaat sih jujur.
Satu persatu yang tadinya dekat, menjadi berjarak. Satu persatu yang tadinya terikat, menjadi terlepas. Awal-awal sih biasa ajaa, cuma pas menjelang akhir tahun.. semua rasa sedih dan sepinya mulai numpuk dan kerasa. Aku jadi mudah gamang, galau, dan payah. Ngerasa diri gak cukup berharga karena kehilangan banyak aspek dalam hidup. PADAHAL KAN GAK GITU JUGAAAA..
Bahwa yang berjarak dan terlepas dari diri kita, jika memang sudah waktuNya, ya memang harus begitu adanya. Untuk kebaikan diri, kebaikan sekitarnya juga. Ada beberapa yang memang dari aku pribadi memutuskan untuk lepas dan berpisah. Ngumpulin keberanian dan kekuatan untuk cut off segala macam relationship yang udah gak syiiip.
Dan kembali menemui diri dalam keadaan utuh seapaadanya. Berat tapi juga ringan. Sakit tapi juga nikmat. Perih tapi juga melegakan.
Aku cuma pengen bilang makasih Asri Fitriasari, atas banyak PR kehidupan yang udah berhasil kamu mulai kerjakan, yang tadinya dientar-entar dan lagi-lagi gamau dilepaskan. Jangan minta selesai yaaa. Bukan kamu yang berhak ini sudah selesai, atau sembuh, atau tunai. Biar Allah aja yang atur. Kita sih terus belajar dan berjalan ajaa.
Yuk BISMILLAH (lagi)…