Dalam hidup, tidak sekali dua kali kita bertemu dengan hal di luar rencana dan ekspektasi. Banyak kejadian yang mengharuskan kita menerima hal yang menurut kita kurang sempurna atau tidak sesuai dengan ingin kita. Kalau kita masih kenceng urat tidak mau berdamai dengan hal tersebut, wah pegel sih Boss.
Kejadian yang tidak sesuai rencana, realita yang tidak pas dengan inginnya kita, kehilangan sesuatu yang kita belum rela melepasnya, kehampaan yang belum tau harus bermuara di mana, adalah hal-hal yang memang seharusnya ada mengisi hidup kita, memeriahkan hari-hari yang kita lalui. Dari kondisi itulah kita belajar banyak dan dilatihNya mental berjuang, juga legowo. Ketidaksempurnaan adalah kepastian yang akan dihadapi seumur hidup kita. Lagi pula definisi sempurna itu sendiri bukankah bias yah? Tergantung siapa juga yang mendefinisikan dan mendeskripsikannya. Sempurna buat aku, bisa saja berbeda dengan sempurna menurut kamu.
Oke, berbicara mengenai sempurna menurut kita, penting memang memiliki standar hidup dan target yang harus dipenuhi setiap hari atau setiap bulan atau setiap tahun, tapi berdamai dengan segala kejadian random yang hadir di antaranya, juga tidak kalah penting. Melakukan dan mewujudkan sesuatu menjadi sempurna tanpa kesalahan sama pentingnya dengan berdamai dan menerima sesuatu yang berjalan atau terjadi dengan kesalahan. Keduanya bisa jadi baik ketika tidak terlampau rungsing dalam menyikapinya. Keduanya bisa menjadi aset hidup yang berharga ketika kita mau melenturkan hati untuk mau selaras dan seirama dengan kejadian dan kenyataan yang ada.
Aku bisa ngomong kayak gini sih sekarang-sekarang yaah, kemarenan sih embuh hahaha. Rasanya mau protes aja terooos. Craving aja terooos. Bisa nulis kayak gini, sebagai nasihat, tapi cuma sekitaran jempol dan bibir aja, merasuk ke sukma nya sih beraaaat amat hahaha. Memang harus dilatih satu skill ini. Bagaimana cara melatihnya? Yaa dengan banyaknya kejadian random menyakitkan yang mengenalkan kita pada ketidaksempurnaan, pada sesuatu yang harus hilang dengan paksa, bahwa hal-hal tersebut adalah wajar adanya untuk hadir dalam hidup kita.
Luasnya jiwa, lenturnya hati… selain memang Allah yang kasih, yaa lewat kejadian-kejadian sulit lah kita banyak belajar dan terlatih heuheu. Semangat untuk kita semua!
Day 7 #60hari33Asrifit