Berjumpa lagi dengan KIMI Challenge di tahun 2022. Kali ini mekanisme keanggotaan KIMI agak berbeda, saya dan tim memberikan waktu satu bulan untuk para Sister yang berminat menjadi member KIMI untuk trial dulu, biar icip momen Gimana sih rasanya jadi Bebo KIMI? Pada satu bulan ini, kami akan kasih teaser dari beberapa agenda khas nya KIMI, utamanya di Challenge dan Ruang Cerita.
Pada masa trial ada dua challenge yang diberikan, pertama adalah Digital Decluttering, yakni para Sister yang sudah mendaftar Trial KIMI diwajibkan untuk bebenah seluruh file dan aktifitas digital yang dipunya. Mulai dari file dan aplikasi di henfon, file dan dokumen di laptop/hardisk, serta following dan aktifitas di media sosial. Waktu yang diberikan adalah 10 hari. Lumayan yah Sist jadi agak jereng liatin bejibunnya file setiap hari demi menjalani proses decluttering ini.
Pada postingan kali ini saya mau simpan laporan hasil decluttering saya selama 10 hari kemarin, yang sebetulnya belum sampai pada kata selesai karena yaampoooonnn banyak bener yaah yang kudu diberesin. Tapi seneng banget karena udah mulai terang tiap kali liat henfon karena sudah berkurang banyak sekali file dan aplikasi. Ada sekitar 35 aplikasi di henfon yang akhirnya saya uninstall (FYOHHH!!), termasuk di dalamnya semua aplikasi media sosial. Tahun ini mau ambil jeda agak panjang untuk gak aktif dulu di linimasa. Mungkin sesekali ngintip tapi gak dulu dijadiin habit untuk tiap saban waktu mantengin update kehidupan banyak orang, atau apapun yang disajikan sama dunia luar. Pun ingin mengurangi intensitas posting dan sharing kegiatan sehari-hari. Jadi cukup di WA story atau blog ini aja.

Ribuan foto pun dihapus, jadi bener-bener nyimpen yang sifatnya sepanjang masa, bukan cuma PAP PAP doang kan yah suka nyampah di galeri. Untuk aplikasi networking di WhatsApp pun aku end chat beberapa pesan yang sudah tunai diskusinya. Grup-grup yang sudah tidak relevan pun aku izin pamit untuk left. Biar apa sih Chi? Yaaa biar ringan dan lega aja, karena saya pribadi terbiasa men-setting kondisi, apapun itu yang memang relevan dengan “musim” atau fase yang sedang saya hadapi dan jalani saat ini. Sebagai bentuk proses dan pembelajaran saya juga untuk hadir saat ini, kini, di sini.
Untuk decluttering divisi WhatsApp ini agak spesial karena saya rekap juga dalam bentuk tulisan di Agenda, antisipasi kalo-kalo ada masalah teknis, jadi saya punya peta/panduan dalam segala urusan muamalah. Rekap ini saya update dan follow up 1-2 bulan sekali dan dibagi ke beberapa kategori urusan, ada yang tentang bisnis, KIMI, belanjaan, grup yang harus dimaintain, dan lain sebagainya.
Cukup ribet dan puyeng memang kalau udah masuk ke wahana decluttering kayak gini, cuma manfaat yang terasa oleh saya adalah ketika overthinking bisa ketemu data dan realita. Mana yang harus diurusin, mana yang gak perlu dikhawatirkan dan tinggal diberesin dan dihadapi aja, mana yang tinggal di-letting go. Kesibukan ini juga membantu saya untuk lebih ngabisin waktu menelaah hidup sendiri ketika udah terjebak sama mahligai (yang saya anggap) indahnya kehidupan orang lain.
Setiap orang punya caranya sendiri untuk menghargai dan menikmati masa kini, merelakan dan memaafkan masa lalu, dan percaya pada masa depan. Digital decluttering ini adalah cara saya untuk menempuh kondisi tersebut. Dan di KIMI, kita saling nemenin dan nyemangatin untuk punya spirit yang sama, bahwa MASA KINI adalah hal yang paling bisa kita lakoni.
Terima kasih yaa Sister semua yang udah ikutan meramaikan challenge Digital Decluttering ini, semoga makin semangat menunaikan harapan-harapan di tahun 2022. Luuv!
Asri Fitriasari – Founder KIMI