Ini adalah sebuah doa dan rencana yang saya tulis sekitar tahun 2013 kalau tidak salah. Keinginan yang didasari ambisi yang begitu besar namun tidak disertai dengan kesadaran penuh. Lebih banyaknya karena rasa marah dan rasa kecewa. Saya berharap dengan memiliki sebuah komunitas dengan beranggotakan jumlah yang fantastis, hidup saya akan lebih terasa menggembirakan, sukses bahagia dunia akhirat.
Lalu mari kita percepat waktu hingga ke masa sekarang, di mana rasanya lebih banyak rasa malu ketika diingatkan akan doa itu. Doa yang didasari ambisi yang begitu besar namun tidak disertai dengan kesadaran penuh. Bagaimana mungkin saya yang masih struggling mendidik diri sendiri untuk menjadi istri dan ibu yang baik, dengan heroiknya menggerakkan satu juta ibu muda. Disuruh jadi anggota dewan aja kayaknya saya sudah lebih banyak pingsan daripada sadarnya. Alias gak akan kuat.
Doa Satu Juta Ibu Muda mengingatkan saya akan masa kelam itu. Masa di mana banyak halusinasinya akan diri sendiri. Saya kira saya kenal dengan diri saya. Saya pikir saya paham dengan tujuan saya. Padahal tidak. Dan itu sebetulnya menyedihkan. Doanya keren tapi mentalnya kere. Jiwanya kosong dan hampa amat sangat.
Bisakah doa itu direvisi? Atau boleh gak sih dihapus aja sekalian? Nyesel juga kenapa kudu diceritain ke rang orang, kan jadinya sampe sekarang jadi bahan olokan. Ada kalanya saya bisa ikut mengolok diri sendiri ketika doa itu mulai dibahas. Ada kalanya saya malu. Sedih. Dan ingin teriak…
Dulu gue gak waras heyyy ngucap doa ituu 😭😭😭
Emang kenapa ga setia sama doa itu sih Chii? Kan keren.
Kalimatnya sih keren. Prosesnya bikin mencret. Dehidrasi lahir bathin 😭
Gamaoooo lagi punya doa kayak gitu. Ampuuuun… ga sanggupppp.