18.27
Saya bersiap menyalakan mobil dan memasukkan tenda, tumpukan bedcover, tikar, perlengkapan lainnya untuk piknik. Haaaaa hari-hari yang paling ditunggu BANGET tiap tahunnya adalah hari ini. Siap-siap untuk ritual camping tahunan yang sangat seru!
Sampai di lokasi langsung lihat salahsatu tempat nongkrong favorit untuk mengisi malam, yaitu kakak tukang bakso wkwkwk
Kakak tukang bakso favorit yang tampilan lapaknya udah lebih kece dari tahun lalu. Udah ada tenda bersponsor dan meja kursinya, tahun lalu sih cuma ngemper ajaa menyatu dengan bumi.
Kudu makan bakso nih sebagai ‘welcome drink’ malam ini hahahaha dasaaar yeee malah ngebet ama ngunyaaah, kelakuan ๐
Saya pun menyusuri selasar tempat ini dengan hati yang riang, gembira, excited tak terkira, dan rasa haru yang luar biasa. Terima kasih Tuhan… masih dikasih umur dan sehat untuk kembali camping di tempat ini. Makasiiii makasiiii makasiiiii !!!
Terlihat puluhan (ratusan sih sepertinyaa) tenda sudah berjejer kokoh berbaris rapi di ruangan luar mesjid. Sudah banyak jemaah yang mulai asik dengan rutinitas di malam malam istimewa ini. Para Ayah yang masih sibuk membenarkan posisi tenda dan bagian ‘teras’, para Ibu yang sedang merapikan barang bawaannya dan ditata serapi dan senyaman mungkin sambil mengamati keriuhan para bocahnya yang sudah semangat berlari kesana kemari menyusuri selasar mesjid. Para remaja putra dan putri yang sedang asik dengan mushaf dan target tilawahnya masing-masing, dan saya yang tidak sadar sudah berkaca-kaca matanya karena bahagia, teramat bahagia diberikan izin lagi untuk merasakan suasana ini… Makasiiii makasiii makasiiii…

Saya pun mulai mencari spot yang sudah saya booking dari jauh-jauh hari. Spot ‘sisa’ karena telat booking, dapetnya deket tangga toilet akhwat. Hiks… Alhamdulillah segini juga masih kebagian tempat di selasar mesjid. Dibantu oleh Anin, saya mendirikan tenda milik saya sendiri dan membuat teras buatan agar nyaman selama camping 10 hari ke depan nanti. Segala posisi dicoba agar nyaman, privasi tetap terjaga, dan enak dipandang. Alhamdulillah Anin yang sudah ketiga kalinya ikut camping di sini sudah cukup hafal apa yang harus dilakukan dan apa yang Bunda nya butuhkan. Taraaa inilah hasil otak-atik tenda dan ‘pekarangannya’ Anin dan Bunda, welcome ‘home’ ๐๐๐
Setelah puas merapikan ‘rumah’, saya dan Anin berkeliling di pelataran di mesjid, survey tempat jajan yang menarik untuk dikunjungi wkwkwkw. Bukannya ngaji woooy malah hunting kunyahan.. Hahaha maap. Lapar. Abis membangun tenda. Agak mirip capeknya kayak membangun hubungan keluarga yang harmonis. Muleeeey lebaaaaay wkwk.
Jenis jajanan makin beragam gaes! Kios yang paling menarik hati adalah kakak tukang kopi dan kakang tukang susumurni dan yogurt!! Sama ada seblak, lumpia basah, batagor, sosis bakar, pempek, tekwan, soto madura, eaaaa udah ah jadi laper haha.
Kios baju, kios buku dan peralatan ibadah lainnya juga bikin ijo mata wkwkwk. Istighfar ukhtii istighfaaar. Ingat kesini kan buat ngaji bukan buat belanjiii hahaha..
But actually bagi saya tentu bukan itu yang bikin kangen dan bikin gak bisa move on dari ritual tahunan ini. Di mesjid ini saya melihat banyak sekali pemandangan para keluarga yang sangat kompak khusyuk beribadah dari pagi hingga petang, dari petang hingga mata meradang a.k.a ngantooook. Saya melihat dan terpacu bersama berburu harta karun Tuhan di 10 malam terakhir Ramadhan.

Berbuat baik itu tidak mudah. Berburu dalam ibadah itu cukup susah, tapi di mesjid ini, di suasana yang ngangenin ini, semua terasa mudah dan indah. Ada banyak kawan seperjuangan nahan ngantuk dan tetap bertahan memuji namaNya. Di tengah hiruk pikuk para jemaah itikaf, di tengah teriakan dan gelak tawa para bocah yang tidak bisa diam, ada ketenangan dalam jiwa, ada kasih sayang Allah yang begitu terasa…
Saya gak bisa move on dari agenda itikaf ini. Rasanya seperti dipaksa berhenti dari rutinitas dunia, dan merasakan hangatnya Ramadhan di penghujungnya. Indaaaah, indaaaaah sekali. Se indah nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.
Dan pagi ini, spot ‘sisa’ yang awalnya bikin bete untuk ditempati, menyuguhkan pemandangan yang begitu indah dan begitu hangat menyapa pagi pertama di mesjid Habiburrahmaan.
Ahhh Allah, kebiasaan deh emang aku mah suka ngeluh duluan. Padahal takdir yang akhirnya Engkau tetapkan selalu berhasil membuat bibir ini terbungkam, hanya mampu tersenyum dalam dzikir di hati…
Alhamdulillahirrabil’alamiin.. Segala Puji bagi Engkau Penguasa Alam Semesta Rayaa !
Semoga Itikaf tahun ini sukses bikin saya makin waras, makin dekat sama Allah, dan makin kalem dalam menghadapi hidup wkwk
Hayuk ah sini nyusul!!

Salam hangat,
Asri Fitriasari
ibumudaindonesia
One response to “Malam yang Istimewa”
๐๐๐๐๐๐