Halo para pembaca blog Ibu Muda. Apa kaabbaaaar? Semoga selalu dalam semangat yang tidak pernah surut. Semangat dalam mencari ilmu dan semangat berbagi ilmu.. Baiklah, pada postingan kali ini saya akan melanjutkan pembahasan mengenai pertemuan saya dengan wanita surga bidadari dunia, para hafidzah.
Hal yang penting dari pembahasan mengenai pertemuan para hafidzah adalah gimana caranya hidup kita itu lebih dekat dengan qur’an dari apapun hal di dunia ini. Kenapa oh kenapa? Karena bagaimana pun qur’an adalah pedoman hidup kita, surat cinta yang ditulis langsung oleh Sang Pencipta. Apalah pula yang bisa menandingi posisinya? Kehidupan dunia tentu terlalu murah jika dibandingkan dengan kekayaan ilmu dalam al qur’an. Nah, kalau kita udah tau sebegitu pentingnya qur’an yuk ah kita action untuk semakin dekat dan akrab dengan qur’an. Cerita dari para haifdzah ini menjadi inspirasi bahwa begitu indahnya hidupnya berdampingan dengan qur’an. Mereka memberikan tips bagaimana caranya menjadi sahabat qur’an.. mau tau kan? Kurang lebih seperti ini tips dan tricknya..
Pertama, kita harus STRONG WHY kenapa kita harus dekat dan akrab denan qur’an. Kalau kita tau dan meyakini penuh itu akan mudah memulai semuanya. Iyaa, gimana niatnya. Kalau niat udah bener dan kenceng, Allah pasti nemenin selalu.. Kalau belum nemu aja strong why nyaa kita harus tetep ‘maksa’ untuk sibuk dengan aktifitas bersama qur’an, nanti juga ketemu sendiri kenyamanan dan kelekatannya.
Kedua, kita harus percaya kalau menghafal qur’an itu MUDAH dan BISA, asal niatnya sudah bener dan kenceng. Tidak butuh waktu seharian penuh. Hanya meluangkan waktu 10-30 menit per harinya untuk menghafal qur’an. Waktunya terserah, disesuaikan dengan jadwal harian. Kemarin para hafidzah kebanyakan memilik waktu saat shalat tahajud, sekitar jam 2-4. Menunggu waktu shubuh dengan menghafal qur’an.
Ketiga, setelah dibuatkan jadwalnya, pastikan kita MAKSAIN dan KOMIT. Kekuatan ini balik lagi ke strong why yang kita tanam dalam diri kita. Kalau udah kuat dan bener, insya Allah pasti BISA J
Keempat, bagi 3 bagian ayat yang ingin dihafal dan baca 10-20x balikan, biasanya udah nempel tuh. Jangan lupa tajwidnya juga diteliti dan dipelajari. Lebih enak kalau kita mengerti bahasa Arab. Naaah, dari sini jadi ketauan kenapa kita lebih wajib belajar bahasa Arab daripada bahasa asing lainnya. Ketika kita ngerti bahasa Arab akan lebih mudah dalam menghafal qur’an.
Kelima, setelah kita cukup hafal arabnya, coba dipadukan dengan terjemahnya, diresapi dan dibayangkan maksud dan cerita di dalam ayat tersebut. Lebih bagus dan enak kalau dipake untuk bacaan shalat. Bisa juga diperkuat hafalannya dengan menulis kembali ayat yang sudah dihafal. Rutinitas menghafal ini emang idealnya dilakukan di pagi hari ketika supplai oksigen dari alam lagi bagus-bagusnya. Sehat banget deh jadinya untuk jiwa juga raga.
Keenam, ketika kita sudah komit untuk mendekat dengan al qur’an lewat hafalan, kita juga harus mengurangi bahkan meninggalkan hal-hal yang sekiranya sedikit manfaat apalagi hal-hal yang bernilai maksiat dan tidak bermanfaat (haram). Itu yang akan menjaga kita dengan eratnya bersama hafalan. Makanan juga dijaga, kurangi MSG dan makanan berminyak. Wiiihh asli sih ini mah bener-bener sehat jiwa raga.
Ketujuh, mulai lah hafalan dari kosakata arab yang paling sulit yaitu dari juz 30. Jadi menghafal mundur. Kenapa? Karena ayat-ayat di juz awal itu banyak pengulangan kata dan lebih mudah dihafal. Jadi mulai dari ayat yang pendek dan kosakata yang cukup sulit (juz 30 ke depan). Coba direkam ketika murajaah (mengulang hafalan) dan dengarkan tilawah atau hafalan kita. Bisa juga menghafal sambil dengarkan murattal, jadi dicocokkan gitu pelafalannya. Contoh, sebelum tidur dengarkan via murattal sampai ketiduran, bangunnya baru mulai dihafal. Kan lebih oke gitu kalau ketiduran karena murattal daripada ketiduran dengan musik yang ak jelas liriknya apa 🙂
Kurang lebih itu tips yang dibagikan oleh para hafidzah pada acara kopi daratan hari Selasa kemarin. Informasi lainnya yang didapat dari mereka adalah mengenai aktifitas harian yang sarat denga manfaat. Jadi selama mereka mondok pesantren, para hafidzah tersebut hampir tidak pernah pegang telepon genggam, nonton tv, dan keluyuran gak jelas. Wihihihi berat yaaa… Oke mungkin kita gak usah segitunya, tapi dari info tersebut saya jadi berkaca dengan aktifitas harian saya, jangan sampe hal-hal yang mubah lebih sering mengisi waktu kita daripada hal-hal yang wajib seperti shalat awal waktu, mengaji dan mengkaji qur’an, dan mencari ilmu agama. Begaimanapun yang kayak begitu yang bakal jadi bekal saat mati nanti. Suka atau tidak…
Mari berbenah diri dan saling mengingatkan. Semoga semoga semogaa Allah selalu ridho dengan setiap lelah yang kita lakukan setiap harinya. Semoga informasi ini bermanfaat dan bisa menjadi bekal hingga akhirat. Terimakasih yang sudah mampir dan membaca. Leave some comment yaaa fellas ^^
Salam hangat penuh semangat ,
IBU MUDA