Asri Fitriasari

Dokter Gigi | Founder KIMI | Your Decluttering Companion 🍀

Biar Siap Nikah

Image

Bismillahirrahmaanirrahiim…

Selamat pagi !

Banyak para singlewan dan singlewati yang menanyakan “Bagaimana sih caranya biar kita siap menikah?” Pertanyaan itu yang sering saya dengar ketika mereka curhat. Menikah, siapa sih yang tidak menginginkan? Tapi masalahnya hampir semua dari kita gak tau apa indikator kesiapan menikah. Pada tulisan kali ini saya coba sharing beberapa hal agar diri kita SIAP memasuki gerbang pernikahan.

Seperti biasa, apa yang saya tulis karena dari pengalaman sendiri dan hasil analisis sana-sini. Bukan teori mutlak, tapi semoga tetap bermanfaat ^^

Kesiapan pernikahan ternyata memang tidak bisa dideskripsikan oleh kata, meski ada prosedur teknis yang bisa dijalankan, tapi KEYAKINAN sepenuhnya untuk menikah itu emang gak pernah ada. Itu sih yang saya rasakan waktu awal mau nikah. Mau istikharah pun tetep aja masih ada keraguan. Meski sudah menghitung hari. Dan ternyata memang kesiapan menikah yang PENUH tidak bisa kita dapatkan selain dengan MENJALANINYA saja.

“Keyakinan itu sebagian besar hadir karena kita SUDAH MENJALANI. Bukan hal yang selamanya dicari, tapi dijalani..” –Asri Fitriasari

Meski begitu, bukan berarti kita asal maju tanpa persiapan dan ilmu yang matang. Tetap harus ada prosedur yang harus dijalankan. Apa aja itu? Berikut saya jabarkan menjadi poin

  1. Tanya sama diri sendiri apa sih KETAKUTAN yang biasanya muncul ketika mendengar kata pernikahan? Tulis!
  2. Tanya lagi sama diri sendiri apa sih KERAGUAN yang selalu muncul ketika ditawarkan untuk menikah dalam waktu dekat ini? Tulis!

Setelah ditulis secara detail..

3. Petakan mana yang PENTING dan krusial, mana yang hanya perasaan alias prasangka sendiri aja..

4. Pisahkan antara dua hal itu dan coba FOKUS sama hal yang penting dan krusial, seperti.. belum ada jodohnya, belum dapat restu orang tua, belum punya penghasilan yang cukup, masih sibuk dengan kegiatan kantor, usia masih muda, dan hal lain yang bener-bener TERUKUR alias gak abstrak kayak takut slek sama mertua, takut nanti gak bisa menjadi istri yang baik.. Pokoknya, bedakan antara HAL TEKNIS dan yang PERASAAN.

5. Kalau sudah, coba kasih panah dari poin HAL TEKNIS yang tadi sudah ditulis ke arah kanan dan TULIS LAGI kira-kira SOLUSI apa yang harus ditempuh.

6. Sama halnya dengan kendala yang menyangkut PERASAAN, kasih SOLUSInya.. Atau kalau yang gak penting-penting banget yaaa hapus aja ^^

Setelah kita punya PETA tentang KETIDAKSIAPAN NIKAH, kita akan lebih ngerti apa yang harus kita lakukan ke depannya. Siapin mental, siapin ilmu, dan siapin materi yang mumpuni untuk melangkah ke depannya.. Mulai deh tuh TAKE ACTION untuk menjawab semua keresahan yang bikin kita belum siap aja nikah. Jadi, jangan cuma NGELUH… “Duh.. pengen nikah.. tapi belum siap.. tapi ini itu… tapi blablabla..”

BUKAN ITU solusinya. Tulis, petakan, dan BUAT AKSI yang banyak!

Allah akan mempertemukan kita dengan jodoh kalau kita EMANG NIAT untuk menuju kesana. Kalau memang sudah waktunya, kita akan ketemu sama jodoh sejati kita dengan proses yang gak pake ribet 🙂

Nah, kalau misalnya pasangan sudah ada… Masuklah ke prosedur PAKE DATA. Maksudnya? Yaaa sama halnya kalau mau membangun kerajaan bisnis, kita butuh PROPOSAL untuk menggambarkan maksud dan tujuan diadakan proyek tersebut. Itu sekelas bisnis loh, ini apalagi yang sekelas PERNIKAHAN. Sekolah kehidupan yang bakal seumur hidup kita jalankan.

“Pernikahan itu harus dimulai dengan pertimbangan LOGIKA, bukan PERASAAN. Biar perasaan itu hadir ketika sudah ada ikatan yang halal..” –Asri Fitriasari

Jadi… perasaan gak penting gitu? penting.. tapi BUKAN poin utama.. Orang yang satu visi biasanya satu cinta, tapi orang yang punya cinta BELUM TENTU satu visi (nyolong quotesnta @azaleav).

Pastikan dulu kalau dari sudut pandang, kondisi agama, kondisi keluarga, kondisi kesehatan, dsb kalian emang complete each other. Jangan diduluin dulu rasa sayang dan cinta, biasanya suka membutakan sama kenyataan yang ada. Percayalah…

Nah, kalau udah DITULIS PETA ketidaksiapannya dan dijalani prosedur PAKE DATA-nya udah deh BISMILLAHIRAAHMAANIRRAHIIM kita udah bisa dikategorikan orang yang sudah SIAP NIKAH. Meski ada sedikit keraguan, bismillah ajaa.. Mau sampai kapanpun kata siap itu sulit ditemukan. Mau kita sesiap apa juga, tantangan hidup tetep akan ada.. yang penting kita tau kalau yang namanya MASALAH adalah lahan untuk BELAJAR! Jadi lebih baik, jadi lebih dekat sama Allah ^^

Baiklah.. mungkin itu aja yaa sharing #BiarSiapNikah-nya.. Waktu itu pernah dibahas via twitter, sekarang cuma kopas aja di laman blog. Semoga bermanfaat dan jadi cahaya terang bagi yang sedang galau menyiapkan kesiapan pernikahan. Follow twitter saya di @asriFit yaa, insya  Allah akan terus berbagi tentang pengalaman pernikahan terutama topik #NikahMuda.

Tetap semangat dan teruslah menjadi pribadi yang HEBAT!

Salam hangat,

IBU MUDA

20 responses to “Biar Siap Nikah”

  1. hehehe bagus nih 🙂 dulu nikah umur 23, telat 3 tahun karena impian dari zaman sekolah, pas umur 20 tahun mau nikah. eh baru dikasih Allah umur 23 🙂

    jazaakillah sharing-nya 🙂

  2. […] Well, kata orang-orang ilmu pernikahan itu adalah ilmu praktis, semakin dipraktekkan akan semakin paham. Mungkin sama halnya dengan ilmu parenting. Kita tidak akan pernah tau apakah kita siap menikah atau tidak jika kita belum juga menikah. Pun sama halnya dengan parenting, kita tidak akan pernah tau apakah kita siap menjadi orang tua jika kita tak kunjung punya anak. Itu lah yang dikatakan si Ibu Muda dalam artikel ini. […]

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

%d bloggers like this: