Asri Fitriasari

Dokter Gigi | Founder KIMI | Your Decluttering Companion 🍀

Being an “Istri Shaleha”

Kamilah perhiasan dunia terbaik!
Perhiasan Terindah 🙂

Bismillahirrahmaanirrahiim.

Assalamu’alaikum wr wb..

Hai fellas! Thanks ih mau mampir ke postingan saya. Owkai, untuk kali ini saya pengen berbagi cerita hasil mikir ngalor ngidul saya tentang “Menjadi Istri Shalehah” Azeekk.

So, menurut fellas, Apa sih definisi dari Istri Shalehah?

Apakah seorang wanita yang selalu nurut suaminya? Wanita yang bekerja keras membantu suaminya? Wanita yang mampu mengatur egonya untuk memenuhi kebutuhan keluarganya? Wanita yang senantiasa belajar dan memberikan yang terbaik untuk suami dan keluarganya, atau apakah?

Mungkin definisi bisa berbeda-beda sesuai dengan harapan masing-masing suaminya kali yaaa. Tapi yang pasti prinisip utama Istri Shaleha itu yang menjalankan semuaaa apa yang ia lakukan berdasarkan ridho Allah dan suaminya.

Well. Berbicara mengenai menjadi istri shaleha, ih saya belum banget ada di posisi itu. Saya masih suka ngelawan dan adu argumen kalau dilarang sama suami hehehehe. Karakter saya yang keras emang suka cenderung reaktif kalau ditentang. Adaaaa aja pembenaran dan alasan untuk gak nurut. Parah memang. Tapi kalau lagi eling, suka malu sendiri sama kelakuan saya ini. Insya ALLAH akan terus diperbaiki. Harus banget. Biar Allah ridho.

Emmm, kalau “Menjadi Istri Shaleha” menurut versi saya gimana?

Setelah memerhatikan setiap figur pasangan, baik dari orang tua, mertua, orang tuanya temen, tetangga, sahabat, pokoknya orang-orang di sekitar, saya punya kesimpulan kalau Istri Shaleha ituu…

0. Taat sama perintah Allah

Okai ini emang luas banget nget nget. Semua orang juga harus taat sama perintah Allah. Perintah Allah itu banyak kan? Kalau dijabarkan di sini bisa jadi satu buku fiqih wanita ^^v Intinya sih kita sebagai wanita harus menjaga diri dengan amalan harian terbaik. Shalat awal waktu, rajin tadabur quran, ibadah sunnahnya gak ditinggalin. Pokoknya semua aktifitas ibadah vertikal yang memperkokoh iman dan kedekatan kita sama Allah. Karena ketika kita deket sama Allah, segala kegalauan selama menjalani proses sebagai istri shaleha bakal dituntun sama DIA yang Maha Menuntun. Wanita itu kan lebih didominasi dengan perasaan, nah… ketika perasaanya sudah dilindungi dengan benteng iman yang kuat, harusnya sih mau ada masalah apaaa aja, gak gampang putus asa atau laporan di status update: gue bete.

Insya Allah teman-temin bukan termasuk yang itu. Ketika selalu mengembalikan semuanya pada ALLAH, gak akan ada masalah yang gak ada jalan keluar dan solusinya. Setuju?

1. Nurut sama suami

Nah ini… ini ternyata susah juga yaa menjalaninya (buat saya). Saya itu banyaaak banget pengennya. Saya yang amat sangat dinamis terus mendadak dapat  larangan suka kalang kabut sendiri. Padahal sadar sih kalau rikuesnya suami itu buat kebaikan saya juga. Tapi yaaa gitu, sok keukeuh saya mah. Tapi yaaa, percaya deh, nurut sama suami (selama itu dalam hal kebaikan dan gak menentang ajaran agama) emang menyelamatkan kita dari apapun. Ada satu contoh yang selalu jadi reminder buat saya kalau ngelawan suami, hidup dia jadi gak lancar dan adaa aja masalahnya. Saya jadi serem sendiri. Jadi kalau saya mau ngelawan suami, saya inget orang itu dan berjanji dalam hati, ayoooo harus nurut sama suami, biar hidupnya berkah. Allah pasti kasih kesempatan yang lebih baik. Yakin yakin yakin!

2. Bikin adem mata dan hati suami

Katanya mau jadi perhiasan terindahnya suami, tapi kalau ada di rumah kerjaannya malah bikin bete suami. Ngeluh ini itulah, berpenampilan seadanya. Gak bikin mata sama hati adem gituu. Saya punya satu contoh seorang sosok istri dimana dia menghilangkan egonya untuk bersungut-sungut depan suami dan selalu selalu selalu memberikan senyuman yang terbaik dan semangat yang gak pernah padam di hadapan suaminya. Tingkahnya menggemaskan, ngangenin, dan lovable bangeeet. Kalau udah kayak gitu, cuma suami yang gak normal kalau gak sayang sama istrinya. Gak peduli kita capek atau mungkin lebih capek daripada suami, tap berpenampilan terbaik di depannya itu untuk kebaikan kita sendiri juga lhooo. Mungkin pada awalnya terlihat gak adil ketika kita harus selalu tampil prima di depan suami gak peduli kondisi seperti apa, tapi yakin yakin yakiiiin deh, kebiasaan itu bakal jadi investasi terbaik untuk kehangatan rumah tangga. Cintanya suami akan bertambah dalam bilangan eksponensial. Suami bakal haaaappy dan bangga dunia akhirat kalau punya istri kayak gitu. Rumah megah dan mobil mewah yang udah dia raih dari keringatnya bakal rela dia kasih ke orang lain dengan mudah kalau udah di samping istri yang kayak gitu *lebay* hihihi. Eh tapi tanyain aja sama setiap cowo normal yang bener-bener normal. Kalau dikasih istri yang kayak gitu, asik apa asik banget? Harta yang paling berharganya adalah istrinya. Kita bakal jadi pusat semestanya dia. Semriwing kan? ^^ Tanyain sama pasangan kita, ladies.. Mereka mau kita jadi seperti apa? Jadilah seperti itu dengan segala daya upayamu, dan tunggulah beberapa masa hingga saat kau tak ada hanya satu menit dari sisinya, dia seakan tak berdaya. Hazeeeek. (Eh, itu mah kiasan yah, gak selebay itu juga sih hehe

3. Partner yang baik untuk suami

Saya percaya banget kalau gak ada pasangan sempurna untuk kita, yang ada hanyalah saling menyempurnakan. Kelebihan dia akan menutupi kekurangan kita, kekurangan dia kita tutupi dengan kelebihan yang kita punya. Saling bahu membahu menciptakan pondasi yang kuat untuk kekokohan rumah tangga. Kuncinya harus saling menghargai kelebihan pasangan dan memaafkan kekurangan mereka. Menuntut ini itu boleh sama pasangan tapi harus sabar. Suami istri akan berproses seiring waktu untuk saling menyempurnakan. Mungkin pada awalnya kita bakal sering berantem melihat perbedaan yang ada. Ih kok dia gitu sih gak kayak aku yang gini, mungkin akan menjadi umpatan dalam hati yang bikin resah. Bersabar dalam proses dan refresh terus tujuan pernikahannya untuk saling bertumbuh bersama adalah penting untuk kita ingatkan pada pasangan. Kalau pasangan ngasih tau tentang kekurangan kita, jangan dulu nyolot, iya-in dulu ajaa, sambil dipikir karena mungkin apa yang dia utarakan ada benarnya dan untuk kebaikan kita juga. Wihiiii kayak yang gue udah ahli aja untuk menahan nyolot hehehe. Iyaa, saya juga masih dalam proses. Egonya masih suka gede, tapi dalam hati kecil mah suka setuju sama apa yang diminta sama pasangan. Berjanjilah untuk terus menjadi yang terbaik bagi pasangan kita. Jadilah partner yang baik yang menutupi kekurangannya dan mem-back up-nya dalam setiap keadaan, senang ataupun susah.

4. Ibu yang baik

Setiap pria baik pasti akan luluh melihat sosok keibuan seorang istri. Pasti itu mah, yakinlah inyong mah Boss! Jadilah ibu yang baik untuk anak-anak kita. Jangan biarkan anak dan suami kita hanya mendapat waktu sisa dan tenaga sisa dari kita. Percaya deh sentuhan wanita dalam keluarganya itu gakan ada yang bisa gantiin. Sentuhan wanita dalam keluarga adalah aset paling berharga, paling bermakna, dan gakan bisa dibandingkan dengan berapapun penghasilan kita di luar sana. Maksudnya? Iyaa, kalau misalkan kita termasuk wanita yang lebih sibuk di luar dengan tujuan mencari penghasilan, penghasilan yang kita dapat gakan bisa membayar “sentuhan wanita” dalam keluarga yang seharusnya kita berikan secara maksimal. Allah udah mengatur semuanya, ada pesan Tuhan di balik kenapa wanita lebih baik diam di rumah. Tapi yaa di rumahnya juga dengan catatan bener-bener melakukan tugas keibuan dengan baik. Kalau diem di rumah tapi tetep mamanyunan dan gak ngurus anak dengan baik mah, rugi bangeeet. Di rumah manfaatnya gak keluar, apalagi untuk dunia luar? Nah, kalaupun memang mau memilih berkarir ria yaa harus terima konsekuensi capek dua kali. Tanya deh setiap anak di dunia ini, dia bakal seneeeeengggg banget kalau ibunya selalu antusias dan tampil prima untuk keluarganya. Dalam hati kecilnya anak dia gak akan mudah menerima excuse kalau ibunya bilang, “Maaf yaa Bunda capek. Kamu harus ngerti, Bunda kerja juga buat kamu Sayang..” Jadi, yuk ah bersemangat menjadi wanita SUPER MOM ! cemerlang di dunia karir atau bisnis dan jauuh lebih cemerlang ketika ”berprofesi di rumah” 🙂

Masya Allah, ini tulisan udah panjang bangeeeet.. Emmm, kita setop dulu sampai di sini yaaa. Masih ada beberapa poin sih yang mau saya share tentang “Menjadi Istri Shaleha” versi saya. Segini dulu aja deh.. ditunggu banget banget banget masukannya. Kita berbagi sudut pandang yuk J

Ini hanya mikir ngalor ngidul dan mengamati kejadian sekitar ajah. Catatan yaaa, saya baru hanya bisa berteori, prakteknya juga saya masih belajar banget iniii, tapi insya Allah sudah masuk daftar renugan dalam setiap doa dan target yang harus dicapai seiring berjalannya waktu.. saya mau jadi istri shaleha buat suami saya. Aamiin.

Ayoo para ibuuu, berSEMANGAT-lah!!

*Gambarnya diambil dari sini: http://www.helloandroid.com/files/applications/screenshots/karakteristik_istri_sholehah.jpg?1349840709

5 responses to “Being an “Istri Shaleha””

  1. Bener sekali mba 🙂 , tapiii suami juga kudu sholeh..hehe,,,sholeh + sholehah…insya Allah samara :), tapi saya lagi canangkan Zero expectation nih mba sama istri :), saya tulis disni nih mba… http://hidupnyaindra.wordpress.com/2013/02/28/zero-expectation-di-dalam-pernikahan/ maen2 yaa….karena suami sempurna menurut Abdullah alhadad ialah ” Yang bersikap sudi memaafkan jika istrinya tidak menghias dirinya dirinya dan tidak melayani dengan sempurna,tetapi ia bersikap tegas jika istrinya tidak melakukan sholat atau puasa”

  2. Subhanallah indahnya. Sungguh menggugah sekali..
    Semoga kelak saya dititipin istri yg shaleha.. Amiin 😀

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

%d bloggers like this: